Cara Mengatur Keuangan Untuk Ibu Rumah Tangga

Peran seorang ibu rumah tangga sangat vital dalam keluarga. Sebagai seorang ibu, Anda diharuskan untuk multi-tasking, mulai dari pengurus dan pelindung anak-anak, pendamping suami yang cekatan, dan manajer dalam urusan rumah tangga yang pandai soal mengatur keuangan rumah tangga dan pengeluaran.
Mengatur keuangan dalam sebuah rumah tangga tidaklah semudah membalikkan tangan. Terutama, bila pendapatan hanya berasal dari satu pintu, alias cuma dari suami, sedangkan kebutuhan cukup banyak.
Salah-salah Anda mengatur, bisa membuat dana tidak cukup dan akibatnya keuangan rumah tangga goyang.

Sebagai ibu rumah tangga, Anda harus melakukan perencanaan yang jitu dan strategi sebagaimana direkomendasikan beberapa tips di bawah ini:

1. Buat perencanaan keuangan

Banyak ibu rumah tangga yang sepele dengan perencanaan keuangan atau menganggap perencanaan keuangan hanyalah milik para direktur perusahaan. Padahal perencanaan keuangan bisa mendeteksi apakah pengaturan  keuangan mereka sudah tepat, dan juga pos-pos yang harus dipangkas untuk menghemat anggaran keuangan rumah tangga.

2. Mengelola uang untuk jangka panjang

Para ibu rumah tangga, ayo ubah paradigma berpikir untuk mengelola uang dalam jangka pendek. Mulailah berpikir bagaimana mengelola uang dalam jangka panjang.
Pastikan Anda tidak berpikir secara hari ke hari, tetapi juga tahun ke tahun. Termasuk, menyisihkan sebagian uang belanja untuk investasi seperti reksadana, atau emas.

3. Belanja sesuai prioritas

Terkadang para ibu tergoda dengan diskon aduhai yang ditawarkan saat berbelanja. Usahakan Anda tidak tergoda dengan hal-hal seperti ini, misalnya tawaran membeli empat liter minyak goreng dengan diskon dibanding dua liter minyak goreng tanpa diskon.
Secara selintas memang lebih murah, tetapi kalau dipikir-pikir Anda mengeluarkan uang tambahan yang seharusnya dialokasikan ke tempat lain.
Hindari berutang

Keuangan yang sehat dapat dimulai dari hal sederhana, yaitu tidak berutang. Jangan pernah terjebak dengan pembelian secara kredit, karena itu berarti utang. Hindari hal tersebut, karena sekali Anda melakukannya, Anda akan ketagihan untuk berutang terus menerus. Daripada berutang, lebih baik Anda menunda keinginan sambil mulai menabung.

Cara Membeli Rumah Dari Menumpang

Kebutuhan tempat tinggal, tidak bisa disangkal lagi, merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi setiap orang agar bisa hidup layak dan nyaman. Akan tetapi, tidak semua orang mampu memenuhi kebutuhan tersebut seketika dengan keringatnya sendiri kendati sudah berkeluarga  bahkan telah beranak pinak, meskipun punya uang banyak tapi tidak tahu caramengatur keuangan yang baik. Bahkan sebagian orang mungkin masih tinggal di rumah orang tua atau mertua. Ada yang terpaksa menumpang karena belum mampu membeli rumah, ada pula yang memilih tinggal bersama orang tua karena alasan khusus. Sebagian yang lain, mungkin masih menikmati tinggal di rumah dinas. Nah, apakah Anda termasuk salah satu dari kelompok tersebut?

Budi Raharjo, perencana keuangan OneShildt Financial Planning, menilai, ketika kita masih tinggal di rumah dinas atau menumpang rumah mertua, acap kita terlena alias terlalu nyaman sehingga lupa dengan kebutuhan atas rumah pribadi. Maklum, menumpang tinggal di rumah dinas dan rumah mertua kebanyakan gratis. Kalaupun ada pengeluaran terkait rumah seperti listrik atau air, sifatnya adalah pengeluaran operasional yang nominalnya relatif tidak besar.

Gaya hidup masih belum terpapas penghematan, tiba-tiba anak pertama lahir disambung anak berikutnya. Alih-alih menyisihkan penghasilan untuk pembelian rumah, kocek Anda mungkin sudah keburu kering dibelanjakan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tuntutan gaya hidup. Jika sudah begitu, bukan mustahil hingga usia senja kelak, Anda tidak juga mampu memiliki rumah sendiri meski penghasilan dan gaya hidup terbilang besar. Anda tentu tidak ingi cerita akhir seperti itu terjadi. Bagaimanapun, tinggal di rumah yang dibeli dengan keringat sendiri akan terasa lebih nyaman dan membanggakan.

Bila demikian, saatnya bagi Anda untuk mulai memikirkan strategi pembelian rumah sendiri. Ingat, harga rumah sulit turun. Silakan simak saran dan trik dari para perencana keuangan berikut ini:

 1. Tetapkan tujuan

Menetapkan tujuan bersama jadi langkah awal yang perlu Anda tempuh. Bicarakan dengan pasangan tentang rencana membeli rumah sendiri. “Pasangan suami istri harus kompak untuk mengumpulkan dana pembelian rumah,” kata Mike Rini, perencana keuangan dan Chief Executive Officer MRE Financial & Business Advisory. Dalam perencanaan keuangan, sebuah tujuan seperti pembelian rumah harus spesifik. Misalnya, kapan dana pembelian akan digunakan, lalu hendak membeli rumah atau apartemen, metode pembelian apakah tunai bertahap atau lewat fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) dari perbankan. Kemudian, kisaran harga rumah yang diincar berikut lokasi rumah, dan sebagainya. Tujuan keuangan yang spesifik akan membuat Anda lebih bersemangat dalam mewujudkannya.

2. Periksa kantong

Setelah mantap merencanakan pembelian rumah, saatnya menyusun strategi pengumpulan dana. Tapi, sebelum ke sana, Anda perlu melihat kemampuan kantong. Seberapa besar kemampuan kocek Anda dalam membeli rumah? Pastikan beban utang-utang konsumtif seperti kartu kredit sudah Anda bereskan, kuasai cara mengatur keuangan keluarga. Tujuannya, agar ruang fiskal di kantong lebih lega tanpa beban utang konsumtif. Periksa juga pos-pos pengeluaran. Menghemat pengeluaran yang bisa dihemat agar dana yang Anda sisihkan untuk pembelian rumah bisa lebih banyak. Jangan sampai terjadi malapetaka jika tidak mengaturkeuangan.
Memeriksa kesehatan kantong juga penting untuk menilai jenis properti yang mampu Anda beli. Tidak perlu memaksakan diri membeli yang jauh di atas kemampuan kantong yang sebenarnya. Terlebih jika Anda membeli melalui skema KPR dengan masa cicilan hingga puluhan tahun.

 3. Skema pembelian

Harga rumah tidak murah. Mengumpulkan dana sekian ratus juta bahkan mungkin lebih mustahil bisa dilakukan dengan cepat apabila posisi Anda adalah karyawan bergaji bulanan kelas menengah. Akan tetapi, dengan kemampuan finansial yang terbatas, memiliki rumah bukanlah hal mustahil. Anda bisa memanfaatkan KPR dari perbankan sebagai skema pembelian rumah. Apabila memilih KPR, fokus pengumpulan dana pembelian bisa dipersempit sebesar dana uang muka atau down payment (DP). Besar DP umumnya sekitar 30% dari harga rumah. Pastikan juga kantong Anda mampu untuk menanggung cicilan bulanan KPR kelak. Maksimal beban total tanggungan utang, termasuk utang kartu kredit, adalah 30% dari penghasilan.

“KPR merupakan salah satu jenis utang produktif yang menguntungkan,” imbuh Budi. Akan tetapi, jika kantong cukup tebal, Anda bisa menimbang pembelian properti dengan cicilan bertahap ke pengembang. Banyak developer menawarkan pembelian rumah dengan skema cicilan 12 kali hingga 36 kali. Besar bunga dari developer biasanya lebih kecil daripada bunga KPR bank.

 4.  Menabung atau investasi?

Pandji Harsanto, perencana keuangan independen, berpendapat, apabila target pembelian rumah adalah dua tahun mendatang, kumpulkan dananya di tabungan saja karena risikonya minim. Anda bisa memindahkannya ke deposito yang berbunga lebih tinggi ketimbang tabungan biasa, saat dana telah mencapai nominal tertentu. Pilih tenor deposito sesuai dengan target waktu penggunaan dana. Akan tetapi, jika target pemakaian dana di atas 5 tahun, lebih baik berinvestasi saja. “Dengan investasi, ada harapan dana berkembang dan tidak tergerus inflasi,” imbuh Budi.

Umumnya orang menabung dana pembelian rumah dalam jangka pendek-menengah antara 3 tahun hingga 5 tahun. Sebagai contoh, Anda ingin membeli rumah seharga Rp 800 juta saat ini, empat tahun lagi. Jadi, Anda harus menyiapkan DP sekitar Rp 240 juta. Dengan asumsi inflasi harga properti 15% per tahun, maka besar DP tahun 2018 mencapai Rp 419,76 juta. Kebutuhan dana sebesar itu bisa terkumpul dengan menyisihkan dana Rp 5,06 juta per bulan selama empat tahun, di instrumen investasi dengan return 25% per tahun.

Nah, bagaimana jika Anda ingin mengejar pembelian rumah sekarang karena menimbang risiko inflasi, Akan tetapi dana DP belum cukup? Bolehkah berutang untuk menutupnya? Pandji menilai, berutang untuk menutup kebutuhan DP boleh ditempuh hanya jika beban cicilannya mampu Anda tanggung berikut cicilan KPR kelak. Ingat rumus penting: total beban utang tidak boleh lebih dari 30% dari penghasilan. Upayakan mencari pinjaman lunak tanpa bunga dari pemberi kerja atau kerabat. Alternatif lain, saran Mike, carilah unit rumah yang DP-nya bisa dicicil.

“Biasanya, proyek rumah yang masih inden memberi fasilitas cicil DP,” kata Mike. Akan tetapi, ingat, membeli properti inden juga memiliki risiko wanprestasi jika reputasi developer kurang bagus. Pilih properti dari pengembang tepercaya agar lebih aman.

 5. Siap-siap biaya lain

Membeli rumah melahirkan rentetan biaya lain yang juga perlu disiapkan dananya, antara lain, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), biaya provisi, biaya administrasi, biaya notaris, biaya appraisal, kemudian asuransi kebakaran. “Juga ada biaya balik nama antara Rp 3 juta hingga Rp 5 juta,” ungkap Mike.
Yang tak kalah penting, pilih rumah yang cukup dekat dengan fasilitas publik, seperti KRL, pasar, dan rumah sakit. Juga, tidak perlu tergiur tawaran pembelian properti berhadiah langsung. “Karena, tidak ada makan siang gratis,” tegas Mike. Nah, kini, saatnya Anda menyusun strategi sendiri.

5 Cara Mengatur Keuangan Saat Bulan Ramadhan

cara mengatur keuangan bulan puasa
Cara Mengatur Keuangan Bulan Ramdhan
Bulan Ramadhan seperti sekarang ini, merupakan bulan penuh berkah, bulan penuh rahmat bulan penuh ampunan. Bulan Ramadhan juga mengajarkan kita semua sebagai umat muslim untuk memperbanyak amalan – amalan yang baik, salah satunya adalah dengan sedekah atau memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa. Karena pahala memberi makan orang berpuasa adalah akan mendapatkan tambahan pahala sebanyak orang yang berpuasa tersebut.

Karena tidak ada aktifitas makan disiang hari, maka seharusnya dana bulanan kita lebih hemat dan dapat dimaksimalkan untuk sedekah. Namun seperti kita tahu, disetiap bulan Ramadhan harga – harga kebutuhan mulai merangkak naik sampai nanti puncaknya ketika lebaran datang. Alih – alih untuk hemat ternyata yang ada dompet jebol semua karena kurangnya cara mengatur keuangan saat bulan puasa.

Maka kami akan berbagi tips tentang cara mengatur keuangan saat bulan ramdhan, sehingga kita semua tidak perlu khawatir jebolnya anggaran rumah tangga ketika bulan puasa.

1.       Rancang Anggaran Belanja 

Diawal bulan puasa sebaiknya Anda melakukan perencanaan anggaran belanja sebulan kedepan. Lakukan rundown pos – pos khusus yang jadi perhatian Anda terutama masalah kebutuhan sahur dan buka. Apalagi ketika bulan ramadhan, banyak makanan – makanan yang unik – unik dan menarik. Misal Anda mengalokasikan dana untuk sahur dan buka sebesar  satu juta rupiah selama sebulan. Ingat, jika pemasukan Anda tidak terlalu tinggi maka jangan terlalu berbuat macam – macam tentang pengeluaran Anda.

2.       Siapkan Dana Lebaran

Jangan sampai terlupa untuk menyipakan dana khusus lebaran seperti mudik kekampung halaman, THR untuk karyawan Anda, atau yang berhubungan dalam lebaran. Silahkan mulai persiapkan khusus dari sekarang.

3.       Jangan Salah Alokasikan Dana

Banyak orang tidak konsisten dalam cara mengatur keuangan khususnya ketika bulan ramadhan. Banyak dari mereka yang justru jebol anggaranya karena dana yang dialokasikan salah. Mereka memilih untuk menghambur – hamburkan uangnya ketika bulan ramadhan kepada hal yang tidak begitu bermanfaat.

Mereka selalu ingin makan atau berbuka dengan yang enak asal puas dan perutnya kenyang. Ingat, kehidupan kita tidak berhenti cuma saat puasa saja, masih banyak hari lain diluar bulan puasa jadi jangan boros. Perlu diingat juga bahwa terlalu kenyang saat berbuka puasa itu tidak baik, karena menyebabkan Anda malas untuk melakukan ibadah terutama sholat taraweh.

4.       Tetap Mencatat Pengeluaran Harian

Jangan lupa untuk tetap melakukan pencatatan pengeluaran harian Anda agar dapat terkontrol arus kas yang ada. Jika Anda tidak melakukan pencatatan pengeluaran, maka siap – siap Anda akan mengalami Bahaya Tidak Mengatur Keuangan.

5.       Konsisten Menjalankan Rencana

Yang terakhir cara mengatur keuangan selama bulan ramadhan adalah konsisten melakukan sesuai rencana. Hal tersulit dari sebuah rencana adalah menjalankannya dengan konsisten. Jika Anda tidak konsisten maka tidak ada artinya pula rencana – rencana yang Anda susun selama ini.

Seperti tulah 5 cara mengatur keuangan selama bulan ramadhan, seperti halnya cara mengatur keuangan pribadi atau keluarga, jika Anda melakukan dengan sungguh – sungguh maka Anda tidak perlu khawatir tentang kondisi keuangan Anda. Dan hasil dari itu semua maka Anda dapat nikmati setelah ramadhan selesai. Selanjutnya Anda harus tau cara mengatur keuangan lebaran.

Selamat menjalankan aktifitas bulan puasa, semoga amal dan ibadah kita selama bulan puasa diterima oleh Allah SWT. Aamiin.

Ini Dia, Cara Mengatur Keuangan Toko

cara mengelola keuangan toko
Cara Mengatur Keuangan Toko Kelontong
Mengatur Keuangan Toko Kelontong Dengan Cerdas – Selama ini seringkah Anda mengalami barang ditoko Anda banyak namun jumlah uang kas hanya sedikit? Sehingga menjadikan Anda ketika akan belanja menghadapi kesulitan?

Jika hal seperti ini tidak segera ditangani, akan mengakibatkan kurang baik terhadap kelangsungan bisnis toko kelontong yang Anda jalani. Kasus seperti ini bisa terjadi karena kurang efektif dan cerdas dalam mengelola keuangan toko kelontong yang Anda punya atau istilah didalam bisnisnya cashflow (aliran uang kas).

Semua bisnis apapun akan sangat bergantung kepada cashflow usaha, jika semakin lancar cashflownya, maka akan semakin menjamin profit yang akan didapatkn, begitu juga sebaliknya ketika cashflownya tidak lancer atau bahkan macet, mengakibatkan kurang baik terhadap kelangsungan bisnis itu sendiri istilah lain, perusahaan dalam kondisi tidak sehat.

Umumnya toko kelontong mengelola cashflow dengan cara yang sederhana, ketika ada barang yang habis maka langsung belanja lagi, ketika ada barang baru tinggal belanja atau bahkan ketika ada sales yang menghampiri selalu belanja, walaupun hali seperti ini sah – sah saja, tetapi hal tersebut kurang efektif dan cermat, masih banyak hal – hal lain yang harus diperhatikan, misalnya seberapa banyak stok yang ada, barang tersebut perputaranya cepat atau tidak, punya hutang piutan, biaya operasional toko, kebutuhan Anda pribadi, dan lain-lain.

Jika Anda berharap agar bisnis toko kelontongnya terkelola dengan baik sehingga bisa mendatangkan keuntungan, maka cara yang paling efektif dan cerdas adalah dengan mengelola dan membenahi cara mengatur keuangan toko secara efesien dan cerdas.

Misalnya, Anda harus jeli barang mana yang stoknya perlu ditambah atau dikurangi, bagaimana perputaran barang tersebut cepat atau lambat, perlukah menambah menambah item baru, berapa biaya operasional yang dikeluarkan setiap bulan dan lain-lain. Dengan cara mengatur keuangan toko kelontong yang efektif dan cerdas, maka bisnis toko kelontong Anda akan berjalan lebih lancar.

Namun bagaimana cara mengelola keuangan toko kelontong yang efektif dan cerdas?  Kami akan membagikan tips berikut ini:

1. Minimalkan stok barang.

Stok barang diibaratkan uang Anda mengendap, sehingga ketika Anda terlalu banyak melakukan penyetokan barang tetapi permintaan pada barang tersebut sedikit maka sama saja tidak menghasilkan uang, dan itu menyebabkan kerugian modal. Sedangkan kita butuh perputaran uang dengan cepat agar kehidupan toko kelontong Anda tetap jalan.

Agar aman, usahakan ketika Anda belanja barang mulai dari satuan terkecil saja, misalnya kopi sachet belanja rencengan dulu kemudian amati berapa lama habisnya jika sehari saja tidak habis untuk apa belanja satu dus. Namun ketika barangnya lakunya cepat, katakanlah sehari 1 bisa habis lusin, maka Anda bisa melakukan stok barang maksimal untuk 3 hari.

2. Utamakan Tunai.


Hindari namanya hutang atau piutang dan beralihlah ke pembayaran tunai. Dengan pembayaran secara tunai Anda akan lebih mudah memutar kembali modal Anda, semakin perputaran modal, maka semakin besar pula profit yang bisa Anda peroleh.

Namun ketika Anda menerapkan sistem pembayaran secara kredit, keuntungan yang besar sulit didapatkan, karena Anda tidak bisa memastikan kapan pembayaran bisa tepat waktu bisa juga molor bahkan macet.


3. Uang Masuk Harus Lebih Besar 


Sudah tahu kan, apa jadinya kalau pengeluaran Anda lebih besar dari pada pemasukan yang diterima, tentu kondisi ini sangat tidak baik untuk kehidupan bisnis Anda. Agar dapat mengntrolnya, cara mengatur keuangan toko kelontong Anda adalah dengan rajin dan konsisten untuk mencatat setiap transaksi pendapatan dan pengeluaran toko kelontong Anda.

4. Alokasikan Pendapatan Anda Dengan Cermat

Cara mengelola keuangan toko Anda, pergunakanlah setiap keuntungan dari  toko kelontong Anda dengan detail. Contoh jika keuntungan Anda sehari 150 ribu, maka alokasikasn berapa untuk tabungan, biaya operasional toko dan lain-lain sehingga keuntungan bersih Anda bisa diperkirakan.

Jika Anda dapat konsisten dalam  mengatur keuangan toko, maka bisnis yang Anda kelola akan semakin besar. Banyak orang jatuh dari bisnisnya hanya karena tidak mengetahui tentang ilmu mengelola keuangan atau disebut financial literacy.

5 Hal Penyebab Malapetaka Jika Tidak Mengatur Keuangan

Berniat untuk menabung atau mengatur pengeluaran secara lebih cerdas dan bijaksana, hanya karena salah dalam cara mengatur keuangan malah menjadikan berantakan.
Agar Anda tidak terjebak dalam kesalahan – kesalahan cara mengatur keuangan yang dapat mengakibatkan bocornya laporan keuangan, Anda wajib tahu dimana letak kesalahan – kesalahan tersebut.

Lihat kategori – kategori berikut untuk lebih berhati – hati dalam mengatur keuangan baik pribadi, maupun keluarga.

1. Tidak Ada Anggaran Liburan. 

Banyak orang menghilangkan anggaran liburan dalam cara mengatur keuangan mereka. Padahal Anda butuh sesekali dengan kerabat atau keluarga untuk pergi jalan – jalan menghabiskan akhir pecan setelah suntuk dalam pekerjaan. Ingat jika Anda tidak memberikan anggaran khusus dalam berliburan, maka Anda akan berlaku curang, yaitu mengambil anggaran dari pos lain untuk liburan.
Tapi banyak juga yang terlalu member besar presentase anggaran dalam berliburan. Jika Anda menaruh liburan dalam presentase 10% atau 15% dari anggaran, maka sebaiknya Anda mulai mengurangi sejak dini. Idealnya mengatur keuangan untuk liburan adalah 5% dari pendapatan Anda.

2. Tidak Konsisten Dalam Menabung. 

Dalam prinsip cara mengatur keuangan, biar lambat tetapi jika stabil bakal jadi banyak. Artinya adalah Anda lebih baik menabung meskipun sedikit demi sedikit tetapi diharapkan rutin, dari pada Anda menabung langsung besar tetapi Anda tidak rutin atau konsisten. Silahkan alokasikan dana untuk menabung dalam. Idealna Anda bias mengambil 20% dari pendapatan Anda untuk ditabung.

3. Terlalu Sering Pakai Kartu Debet. 

Jangan terbiasa bertransaksi dengan kartu debet Anda. Rancanglah anggaran untuk diri sendiri dengan jumlah uang yg boleh diambil dalam waktu sepekan. Kemudian,silahkan terapkan prinsip “hanya akan membayar memakai uang tunai”. Ini tidak saja bakal akan mengubah kebiasaan pengeluaran Anda, tetapi juga akan mampu membuat Anda menyadari  tentang impulse buying yang selama ini sulit Anda kendalikan jika sering kali membayar menggunakan kartu debet.


4. Tidak Ada Dana Darurat. 

Jika selama ini Anda belum menyisihkan uang untuk dana darurat, maka ketika perusahaan Anda memutuskan untuk mem-PHK, atau ketika tiba – tiba Anda sakit dan membutuhkan dana besar, maka Anda tidak akan sia menghadapai, bahkan seperti mendengar sebuah lonceng kematian keuangan.
Cara mengatur keuangan untuk dana darurat, Anda harus memiliki antara tiga sampai enam bulan dana darurat yang dihitung dari pengeluaran rutin bulanan, dan disimpan yan liquid artinya bias dicairkan dalam waktu darurat juga.
Jika Anda seorang wirausaha silahkan mengatur keuangan untuk dana darurat mencapai waktu setahun. Sehingga Anda akan merasa tercover jika terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.

5. Besarnya Pengeluaran Dari Pada Pemasukan.



 Prinsip dalam cara mengatur keuangan atau anggaran rumah tangga adalah hidup sesuai kemampuan atau kapasitas Anda. Dimasayarakat yang serba konsumtif, hal itu lebih mudah diucapkan ketimbang dilaksanakan. Bahkan para ahli menyatakan bahwa untuk hidup sederhana maka harus diawali dengan cara mengubah pola pengeluaran Anda. Mulai belajar untuk bersikap lebih sederhana dan menghindari pengeluaran yangtidak penting. Jangan melakukab liburan kecuali anggaran liburan Anda sudah memenuhi. Intinya, jangan sampai Anda mengalami besar pasak dari tiang.

5 Cara Mengatur Keuangan Setelah Menikah

 Cara Mengatur Keuangan Keluarga
 Mengatur Keuangan Keluarga
Jika Anda pengantin baru, kami ucapkan selamat kepada Anda semoga langgeng sampai kematian menjemput. Tapi tidak ada pesta yang tidak berakhir, karena kehidupan berkeluarga baru saja dimulai, jalan Anda masih panjang, termasuk masalah mengatur keuangan keluarga. Namun jika Anda masih bujang, silahkan pelajari Cara Mengatur Keuangan. 

"Mengelola keuangan pada saat masih single sangatlah berbeda dari pada sesudah menikah" kata Devino Rizki Arfan, seorang perencana keuangan. "Dikarenakan setelah Anda menikah banyak sekali perubahan tentang pola pikir keuangan yang harus dilakukan dengan segera."

Devino menggaris bawahi macam – macam hal yang berkaitan dengan keuangan, mulai dari isi rekening bank, menetapkan anggaran keuangan, persiapan lahirnya buah hati dan masih banyak lagi. Dan karena uang adalah hal yang cukup emosional , sehingga dapat merusak mental – dan salah satu penyebab terjadinya perceraian – keberhasilan pernikahan Anda dan masa depan pernikahan juga  ditentukan oleh kebiasaan cara mengatur keuangan yang Anda dan pasangan bangun sejak awal.

Untuk membangun pondasi  yang baik, kami akan membagi 5 trik jitunya:

1. Mulai Menabung. 

Anda mungkin hamper menguras seluruh isi tabungan untuk melangsungkan pesta pernikahan. Nah kini saatnya untuk membangun kembali apa yang kemarin Anda habiskan. Langkah awal cara mengatur keuangan keluarga, kumpulkanlah paling tidak sebanyak 6 bulan biaya pengeluaran bulanan sebagai dana darurat. Selain itu juga, mulailah untuk melakukan perencanaan pensiun Anda dari tempat kerja sekarang dengan berinvestasi.

2. Ucapkan selamat tinggal pada rekening terpisah. 

Setelah Anda menikah, uang bukan “milikmu atau milikku”, tapi milik berdua, Anda dan pasangan. Anda bisa membuat satu rekening untuk bersama sebagai langkah cara mengatur keuangan keluarga.

3. Hutang

Mulai sekarang berbicaralah dengan pasangan Anda untuk ketrerbukaan masalah hutang masing – masing.  Dengan demikian Anda dapat melakukan rencana bagaimana Anda berdua akan melunasi hutang tersebut. Dan sebaiknya dikemudian hari hindarilah hutang dalam keluarga sebisa mungkin dalam rencana cara mengatur keuangan keluarga.

4. Cari Tahu Kemana Habisnya Uang Anda.

Caramengatur keuangan setelah menikah adalah dengan mencatat semua pengeluaran Anda dan pasangan. Anda dan pasangan bias bekerja sama untuk melakukan pelacakan agar dapat melakukan evaluasi di kemudian hari.

5. Buat kesepakatan tentang pengeluaran keluarga. 

Seperti layaknya ketika masih single, Anda dan pasangan pasti telah mendapatkan dan menghabiskan uang selama bertahun-tahun tanpa berkonsultasi pada siapa pun. Masa – masa tersebut akan berakhir jika Anda sudah menikah. Cara mengatur keuangan keluarga adalah untuk mendiskusikan dengan pasangan tentang kebiasaan Anda untuk menangani uang. Apakah satu orang pemboros dan satu lagi hemat? 
Semoga dengan lima langkah jitu ini, masa depan Anda dengan pasangan lebih bias terencana dengan baik. Biasakan untuk tidak hidup konsumtif seberapa besarpun penghasilan Anda dan pasangan saat ini.

Cara Mengatur Keuangan Keluarga dan Pribadi



cara mengatur keuangan pribadi
Cara Mengatur Keuangan
Keuangan sering menjadi masalah utama dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi yang sudah berkeluarga.  Tidak sering kita merasa kesulitan untuk mengaturkeuangan mulai dengan mengatur keuangan sendiri apalagi yang berkaitan dalam urusan rumah tangga. 

Bagaimana tidak, dalam mengatur keuangan pribadi saja kita sering tidak kebobolan bahkan seringnya habis di tengah jalan padahal masih awal bulan, sedangkan masih banyak alokasi, tagihan atau pembayaran lain yang sifatnya mungkin lebih penting dari pada sekedar kebutuhan dan keinginan yang ada. 

Semakin hari kebutuhan hidup yang semakin meningkat, jika tidak bisa mengatur keuangan dengan baik dan di ikuti oleh gaya hidup konsumtif maka keuangan kita bisa semakin tidak terkontrol. Jika dalam hal ini kita mengabaikan untuk mengatur keuangan, sudah dipastikan keuangan dengan kondisi yang pas-pasan bahkan orang dengan harta melimpahpun akan berantakan diluar anggaran seharusnya.

Bagi yang masih hidup sendiri dengan kata lain belum menikah, belum menjadi masalah besar dalam masalah keuangan, tetapi perlu diingat biaya hidup semakin hari semakin meningkat. Jadi meskipun demikian mengatur keuangan dengan bijak dan cerdas merupakan ilmu wajib yang harus kita pelajari agar menjadi kebiasaan dan keteraturan setelah melewati masa muda dan masuk dalam kehidupan rumah tangga.

Karena banyak kasus masalah keuangan menjadi masalah serius dalam keharmonisan rumah tangga, alangkah baiknya kita mepelajari cara mengaturkeuangan sedini mungkin.
Jika selama ini kita belum terbiasa dan masih sulit juga untuk melakukan manajemen dalam masalah keuangan, ada baiknya silahkan simak rahasia besar dalam mengatur keuangan yang perlu dilakukan seperti ini :

Powered by Blogger.